I Pengertian Perpustakaan
Kebanyakan dari kita mungkin beranggapan bahwa perpustakaan adalah tempat menyimpan dan meminjam buku, baik untuk dibaca di tempat maupun dibawa pulang dengan menggunakan kartu anggota perpustakaan. Dalam benak sebagian besar kaum awam terlintas bahwa perpustakaan terdiri dari banyak rak dengan tumpukan buku yang tersusun rapi dalam rak tersebut. Anggapan tersebut memang ada benarnya, tetapi perpustakaan di masa kini tidaklah selalu terdiri dari sekelompok buku, karena perpustakaan dewasa ini bisa menyediakan layanan audio-visual, film,slide mikrofilm dan sebagainya. Memang jika dilihat dari sudut linguistiknya, perpustakaan berasal dari kata pustaka yang artinya buku. Dalam bahasa Latin, kata perpustakaan ini berasal dari kata liber yang diadopsi ke dalam bahasa Inggris menjadi library yang juga mengandung arti buku atau sesuatu yang menyangkut buku.
Definisi perpustakaan adalah sebuah ruangan atau bagian sebuah gedung atau gedung itu sendiri yang dipergunakan untuk kegiatan penyimpanan dan peminjaman buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk pembaca dimana bahan-bahan publikasi itu tidak diperjual-belikan. Didalam perpustakaan terdapat berbagai bahan cetak dan publikasi (buku,majalah,laporan,karya tulis, audio visual, film,slide, VCD, DVD, kaset dsb.)
Dalam pelaksanaan perpustakaan ada ilmu yang mengkaji perpustakaan yang disebut ilmu perpustakaan (library science), yaitu ilmu pengetahuan yang mengorganisasikan berbagai hal tentang pustaka, baik tentang tujuan, obyek, fungsi perpustakaan, metode, penyusunan, teknik dan teori yang digunakan dalam pemberian jasa perpustakaan.
Perpustakaan memiliki koleksi bahan cetak yang digunakan untuk pembaca. Perpustakaan berbeda dengan toko buku, baik dalam hal hakikat maupun fungsinya. Bila toko buku menyusun buku yang akan dijualnya dengan maksud mencari keuntungan, maka perpustakaan bertujuan mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan penyebarluasan informasi bagi para pembaca.
II Kepustakawanan
Istilah “kepustakawanan” menyangkut penerapan ilmu pengetahuan (ilmu perpustakaan) dalam hal pengadaan, penggunaan serta pendayagunaan buku (dalam arti luas) di perpustakaan. Oleh sebab itu sebuah perpustakaan harus diatur menurut susunan tertentu agar dapat dipergunakan oleh pembaca. Jadi, seorang pustakawan adalah orang yang melayani di perpustakaan dengan keahliannya untuk mengatur buku maupun publikasi lainnya sedemikian rupa, serta mengorganisir kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan perpustakaan.
Para pengelola/pengurus perpustakaan perlu sekali membaca literatur ilmu perpustakaan dengan tidak melupakan aspek psiko-sosial terhadap para pelanggan yang dilayaninya. Seorang petugas perpustakaan (pustakawan) berhubungan dengan orang dan buku. Ia bukan hanya petugas yang mengatur, menjaga kerapian, dan membersihkan buku-buku maupun koleksi, tetapi pustakawan harus melayani keperluan pemakai perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut terutama berkaitan dengan kegiatan peminjaman (sirkulasi) yang berpengaruh terhadap citra perpustakaan. Petugas harus waspada, tegas dan lugas. Seorang petugas perpustakaan perlu mencintai buku atau lebih lagi pecinta ilmu pengetahuan. Kecintaan akan buku/ilmu pengetahuan akan membuat orang antusias untuk terus belajar serta menambah koleksi,mengusahakan agar semakin banyak orang bisa menikmati dan mengunakannya,mengusahakan agar orang yang membutuhkan informasi dapat memperolehnya dengan mudah dan cepat.
III Perpustakaan Umum dan Sekolah
Bila melihat tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai faktor kita mengenal dewasa ini ada perpustakaan nasional / internasional, umum, swasta (pribadi), khusus, sekolah/perguruan tinggi.
Maksud dan tujuan dibentuknya perpustakaan adalah :
1. Menyediakan buku-buku yang menunjang kegiatan pembelajaran bagi umum maupun para siswa/mahasiswa.
2. Menjadi sumber informasi yang berguna bagi keperluan penelitian, penulisan, dan studi suatu bidang ilmu tertentu maupun topic khusus yang berkaitan dengan keperluan belajar-mengajar atau untuk penyebarluasan informasi kepada public atau pengguna jasa perpustakaan.
3. Memberikan layanan yang berkaitan dengan informasi tertulis, digital, maupun bentuk media lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.
4. Memberikan layanan referensi yang membantu pengguna perpustakaan untuk mencari sumber informasi lainnya di luar perpustakaan yang dimaksud.
Luas bangunan maupun isi perpustakaan perlu disesuaikan dengan batasan ruang yang tersedia, adanya anggaran, serta kebutuhan terhadap sumber informasi. Sebuah perpustakaan sebaiknya memiliki ruang khusus dimana para pelanggan dapat membaca buku atau koleksi lainnya. Jika perkembangan perpustakaan semakin pesat, maka perlu diusahakan suatu tempat yang lebih memadai untuk memperlancar pelayanan perpustakaan bagi para pengguna.
IV Dewey Decimal Classification System
Sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification / DDC) merupakan suatu aturan pengklasifikasian buku yang lazim dipergunakan secara umum di perpustakaan, baik di perpustakaan lokal maupun internasional. Pemakaian system klasifikasi ini bertujuan untuk memudahkan pencarian buku dan pengorganisasian buku-buku tersebut dalam kelompoknya. Banyak buku diseleksi, diidentifikasi dan didaftar dengan sistem Persepuluhan Dewey.
Secara garis besarnya, sistem klasifikasi Persepuluhan Dewey ini terdiri dari :
000-099 UMUM
010 Bibliografi dan Katalog
020 Ilmu Kepustakaan
030 Ensiklopedia Umum
050 Serials/Jurnal
060 Organisasi Umum dan Ilmu tentang Musium
070 Jurnalistik dan Penerbitan
080 Koleksi Umum (esai, kutipan, wawancara, kuliah, dll)
090 Manuskrip dan Buku Langka
100-199 Filsafat
110 Metafisika
120 Epistemologi
130 Fenomena Paranormal
140 Pandangan Filsafat tertentu
150 Psikologi
160 Logika
170 Etika
180 Filsafat Kuno, Abad Pertengahan & Timur
190 Filsafat Barat Modern
200-299 AGAMA (Sebagai contoh khusus untuk Klasifikasi AGAMA KRISTEN)
210 Filsafat & Teori Agama
220 Alkitab (subdivisi standard)
221 Perjanjian Lama
222 Kitab-kitab Taurat
223 Kitab-kitab Sastra
224 Kitab-kitab Nubuat
225 Perjanjian Baru
226 Injil dan Kisah Para Rasul
227 Surat-surat
228 Wahyu
229 Apokrifa, Pseudepigrafa & Karya-karya antar Perjanjian
230 Teologi Kristen
231 Allah
231.1 Allah Bapa
231.2 Allah Anak
231.3 Allah Roh Kudus
231.4 Sifat
231.5 Pemeliharaan
231.6 Cinta Kasih dan Kebijaksanaan
231.7 Hubungan dengan Dunia; Kehendak Allah
231.8 Keadilan dan Kebaikan
232 Yesus Kristus (Kristologi)
232.1 Inkarnasi dan Kemesiasan Kristus
232.2 Kristus sebagai Logos
232.3 Kristus sebagai Penebus
232.4 Pengorbanan Kristus
232.5 Kebangkitan Kristus
232.8 Keilahian dan Kemanusiaan Kristus
232.9 Keluarga dan Kehidupan Kristus
233 Manusia
233.1 Penciptaan dan Kejatuhan Manusia dalam Dosa
233.2 Dosa
233.4 Rasa Bersalah
233.5 Hakikat
233.7 Kebebasan Memilih antara yang Baik dan Jahat
234 Keselamatan (Soteriologi) dan Anugerah
235 Makhluk-makhluk Roh
236 Eskatologi
237 Roh Kudus
238 Pengakuan Iman
239 Apologetika dan Polemik
240 Moral Kristen & Teologi Devosi
241 Teologi Moral
242 Literatur Devosi
243 Karya-karya Penginjilan untuk Pribadi dan Keluarga
244 Teologi Feminis
246 Penggunaan Seni dalam Kristen
246.7 Drama, Seni Musik & Ritme
246.9 Arsitektur
247 Perlengkapan Gereja
248 Kehidupan dan Praktek Hidup Kekristenan
248.2 Pengalaman Rohani
248.22 Mistisisme
248.24 Pertobatan dan Pindah Agama
248.25 Pembaruan Moral dan Komitmen
248.29 Pengalaman Rohani lainnya (stigmata/dll)
248.3 Ibadah
248.32 Doa
248.34 Meditasi dan Kontemplasi
248.4 Kehidupan Kristen (Kepemimpinan, Keluarga)
248.46 Peringatan/perayaan Individual
248.47 Asketisme
248.48 Bimbingan Hidup Kristen per Denominasi
248.5 Kesaksian
248.6 Jabatan Gereja
248.8 Bimbingan untuk orang-orang khusus
248.82 Anak
248.83 Remaja dan Pelajar
248.84 Dewasa
248.85 Lanjut Usia
248.86 Orang Sakit, Susah, Duka
248.87 Orang-orang berprofesi tertentu
248.89 Kaum Rohaniwan
249 Ibadah dalam Keluarga
250 Gereja Lokal dan Ordo Kristen
251 Khotbah
252 Teks Khotbah
253 Pekerjaan Pendeta (Teologi Pastoral)
254 Administrasi Jemaat
255 Konggregasi dan Ordo
259 Kegiatan Pastoral untuk Keluarga/Orang tertentu
260 Teologi Sosial dan Teologi Eklesiastikal
261 Teologi Sosial & Hubungan antar Agama
262 Eklesiologi
263 Hari Raya Kristen dan Tempat Sucinya
264 Ibadah Umum
265 Sakramen dan Upacara lain
266 Misi
267 Perkumpulan untuk Pekerjaan Keagamaan
268 Pendidikan Kristen
269 Pembaharuan Rohani
270 Sejarah Gereja
276 Sejarah Gereja di Indonesia
280 Denominasi dan Sekte
290 Perbandingan Agama dan Agama-agama Non Kristen
291 Perbandingan Agama
292 Agama-agama Yunani dan Roma Klasik
293 Agama Jerman
294 Agama yang berasal dari India
295 Zoroastrianisme
296 Yudaisme
297 Islam
299 Agama-agama lain
300-399 ILMU-ILMU SOSIAL
301 Sosiologi dan Antropologi
302 Hubungan Sosial
303 Proses Sosial
304 Faktor-faktor Perilaku Sosial
304.2 Ekologi Manusia
304.5 Faktor Genetika
304.6 Populasi
304.8 Migrasi
305 Kelompok Sosial
306 Kebudayaan dan Lembaga-lembaga
307 Masyarakat
307.1 Perencanaan dan Pembangunan
307.2 Migrasi antar komunitas
307.3 Struktur
307.6 Sosiologi Industri
307.7 Jenis Komunitas
307.72 Pedesaan
307.74 Sub-urban
307.76 Kota
310 Statistika
320 Ilmu Politik
330 Ekonomi
340 Hukum
350 Ilmu Administrasi Umum dan Militer
360 Masalah Sosial dan Pelayanannya
361 Masalah & Kesejahteraan Sosial
362 Masalah Kesejahteraan Sosial & Pelayanannya
363 Masalah Sosial lainnya
363.49 Homoseksual
364 Kriminologi
365 Lembaga Pemasyarakatan
366 Asosiasi Sosial
367 Klub Umum
368 Asuransi
369 Berbagai Asosiasi
370 Pendidikan
371 Sekolah
372 Pendidikan Dasar
373 Pendidikan Menengah
374 Pendidikan Orang Dewasa
375 Kurikulum
376 Pendidikan Tinggi
379 Kebijakan dalam Pendidikan
400-499 BAHASA
410 Bahasa Indonesia
420 Bahasa Inggris
430 Bahasa Jerman
440 Bahasa Perancis
450 Bahasa Italia
460 Bahasa Ibrani
470 Bahasa Latin
480 Bahasa Yunani
490 Bahasa lainnya
500-599 ILMU-ILMU MURNI
510 Matematika
520 Astronomi
530 Fisika
540 Kimia
550 Geologi
560 Paleontologi
570 Ilmu tentang Kehidupan
580 Ilmu tentang Tumbuh-tumbuhan
590 Zoologi
600-699 ILMU-ILMU TERAPAN
610 Ilmu Kedokteran
620 Ilmu Teknik
630 Ilmu Pertanian
640 Kesejahteraan Keluarga
650 Manajemen
660 Teknologi Kimia
670 Perindustrian/Manufaktur
680 Manufaktur Barang-barang Khusus
690 Gedung
700-799 KESENIAN
710 Tata Kota & Pertamanan
720 Arsitektur
730 Seni Pahat
740 Seni Gambar & Dekorasi
750 Seni Lukis
760 Seni Cetak/Grafika
770 Seni Potret/Fotografi
780 Musik
781 Prinsip-prinsip Umum dan Bentuk Musik
782 Musik Vokal
783 Musik untuk Suara Tunggal (Solo)
784 Instrumen dan Ensamble
785 Ensamble dgn hanya 1 instrumen per bagiannya
786 Instrumen Keyboard, Elektronik, dan Perkusi
787 Instrumen Bersenar
788 Instrumen Tiup
789 Penggubah dan Tradisi-tradisi Musik
790 Seni Rekreasi dan Pertunjukkan
800-899 KESUSASTERAAN
810 Bahasa Indonesia
811 Puisi Indonesia
812 Drama Indonesia
813 Fiksi Indonesia
814 Esai Indonenesia
815 Pidato Indonesia
816 Surat-surat Indonesia
817 Satir&Humor Indonesia
818 Penulis Indonesia
819 KesusasTeraan Bahasa Daareah Indonesia
820 Sastra Inggris
830 Sasrtra Jerman
840 Sastra Prancis
850 Sastra Spanyol
860 Sastra Ibrani
870 Sastra latin
880 Sastra Yunani
890 Sastra Bahasa lain
900 ILMU BUMI DAN SEJARAH
910 Geografi Umum
920 Biografi/Geneologi
921 Giografi Filsuf & Psikolog
922 Biografi Rohaniwan/Teolog
923 Biografi Ilmuwan Sosial
928 Biografi Sastrawan, Sejarahwan, dll
930 Sejarah Dunia Kuno sampai tahun 499
931 Sejarah Cina sampai tahun 420
932 Sejarah Mesir sampai tahun 640
933 Sejarah Palestina sampai tahu 70
934 Sejarah India sampai tahun 647
935 Sejarah Mesopotamia & Iran sampai tahun 637
936 Sejarah Eropa Utara & Barat sampai tahun 499
937 Sejarah Italia sampai tahun 476
938 Sejarah Yunani sampai tahun 323
939 Bagian dunia lainnya sampai tahun 640
940 Sejarah Eropa Barat
950 Sejarah Asia
951 Sejarah Cina
952 Sejarah Jepang
953 Sejarah Semenanjung Arab
954 Sejarah India
955 Sejarah Iran
956 Sejarah Timur Tengah
957 Sejarah Siberia
958 Sejarah Asia Tengah
959 Sejarah Asia Tenggara
959.1 Myanmar
959.3 Thailand
959.4 Laos
959.5 Malaysia
959.6 Kamboja
959.7 Vietnam
959.8 Indonesia :
959.81 Zaman Purba s/d tahun 1478
959.82 Zaman Penjajahan Belanda 1602-1945
959.83 Zaman Republik, 1945-sekarang
959.9 Filipina
960 Sejarah Afrika
970 Sejarah Amerika Utara
971 Sejarah Kanada
972 Sejarah Amerika Tengah - Meksiko
973 Sejarah Amerika Serikat
980 Sejarah Amerika Selatan
990 Sejarah bagian Dunia lainnya (termasuk kepulauan Pasifik)
Dalam system klasifikasi Dewey , Klas dibagi dalam sepuluh Devisi, sedangkan masing-masing Devisi dibagi-bagi lagi ke dalam sepuluh Seksi yang berbeda, demikian seterusnya. Oleh sebab itu, system ini disebut Sistem Persepuluhan Dewey (DDC). Sistem ini merupakan hasil karya dari Melvil Dewey (1851-1931), seorang pustakawan di Ambers College, Massachusset USA. Pada tahun 1876 Dewey menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul “A Classification and Subject index for cataloging and arranging the book and pamphlet of a library.” Pada terbitan tersebut hanya terdiri dari 42 halaman yang berisi 12 halaman Pendahuluan, 12 halaman Bagan, dan 18 halaman Index. DDC terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dewasa ini telah terbit edisi ke 21, 1996. Di samping edisi lengkap DDC juga tersedia dalam bentuk edisi ringkas. Edisi ringkas dimaksudkan untuk dipergunakan pada perpustakaan yang memiliki koleksi kurang dari 20.000 judul. (Kalangie-Pandey, A.A.M. Makalah Pelatihan Dasar Perpustakaan Gereja. Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Jakarta. 2004)
Kelestarian DDC tetap terus terjaga karena adanya sebuah lembaga yang mengawasinya, yaitu The Lake Placed Education Foundation and The Library of Conggress di Amerika Serikat. Kemutakhirannya dilakukan dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Minimal setiap sepuluh tahun DDC keluar dengan edisi revisi terbarunya. Untuk komunikasi dengan pengguna tersedia warta (newsletter) dengan judul DD& (Decimal Classification Added, Notes and Decisions) (Kalangie-Pandey, A.A.M. Makalah Pelatihan Dasar Perpustakaan Gereja. Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Jakarta. 2004)
Untuk menampung keluhan terhadap DDC yang pro Amerika, pro Protestan, pro Sastra Amerika dan sebagainya, DDC menyediakan opsi (pilihan) yang dapat dipertimbangkan oleh pengguna DDC. Di Indonesia misalnya klas 2X0 (Islam), 410 (Bahasa Indonesia) dan 810 (Sastra Indonesia) adalah contoh memanfaatkan opsi yang diberikan DDC. Saat ini DDC dipergunakan oleh lebih dari 135 negara di dunia dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa. Di Indonesia DDC sangat popular penggunaannya, hampir semua perpustakaan di Indonesia menggunakan DDC, dan hanya sebagian kecil saja yang menggunakan UDC (Universal Decimal Classification, 1899) yaitu pada beberapa Perpustakaan Khusus. DDC edisi ringkas telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Perpustakaan Nasional RI. Di samping itu beberapa pustakawan lain mengadakan terjemahan dan melakukan adaptasi untuk subyek-subyek tertentu. Uraian pada publikasi ini didasarkan pada Terjemahan Ringkasan Klasifikasi Desimal Dewey & Indeks Relatif, diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun 1993.
Sitem klasifikasi selain DDC adalah :
• Universal Decimal Classification (UDC, 1899)
• Library of Congress Classification (LCC, 1899)
• Union Theological Seminary Library Classification System
Union Theological Seminary Libraray Classification System menggunkan huruf alfabetis sebagai dasar untuk merencanakan setiap bagian ilmu yang berhubungan kepada agama.
A : Ensiklopedia Umum, B : Bahasa (fiksi ) , C : Alkitab (lengkap) , D : Perjanjian Lama , E : Literatur , F : Perjanjian Baru , G : Literatur Kristen , H : Sejarah Umum , I : Sejarah Umum Gereja, J : Sejarah Umum (Doktrin) , K : Denominasi Umum , L : Sejarah Negara (Politik & Gereja ), N : Misi , O : Kepercayaan, Z : Poligrafi.
Sedangkan perpustakaan musik gereja terdiri dari 3 klasifikasi yang berbeda :
• Berdasar hari-hari khusus : Paskah, Advent, Natal.
• Berdasar jumlah alfabet dari kata utama judul.
• Berdasar komposer : alfabetis nama lanjutan.
Contoh subyek untuk membuat pengklasifikasian koleksi non buku ini (elektronik) :
G: General , R : Musik , J : Musik Anak , O : Kantata dan pidato , Y : Musik Muda-mudi.
V Pengelolaan Perpustakaan
1. Layanan Sirkulasi
Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya perputaran buku melalui peminjaman dan pengembalian buku. Pada bagian sirkulasi, khususnya pada meja sirkulasi, sering kali dianggap sebagai ujung tombak jasa perpustakaan, karena pada bagian inilah pelayanan perpustakaan berhadapan dengan pelanggan/peminjam buku. Dengan demikian, kinerja dari staf sirkulasi sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan.
Tugas umum bagian sirkulasi antara lain :
1. Mengawasi pintu masuk/keluar perpustakaan.Pendekatannya petugas harus waspada,ramah,bersahabat namun tegas.
2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, pengunduran diri keanggotaan.
Menyerahkan format keanggotaan .
3. Meminjamkan serta menerima pengembalian buku, memperpanjang waktu peminjaman. Bila anggota ingin meminjam buku baru,anggota berhubungan dengan bagian sirkulasi. Bila mengembalikan buku,petugas harus memeriksa apakah ada keterlambatan atau tidak .Bia terjadi keterlambatan, petugas harus memeriksa berapa lama keterlambatan tersebut serta berapa dendanya. Petugas juga harus mengurus perpanjangan waktu peminjaman buku. Lazimnya buku boleh diperpanjang dua kali periode.Bila ada buku yang ingin dipinjam tetapi masih dipinjam orang lain, petugas perlu membuat daftar catatan (tandon), bila masuk buku tidak boleh diperpanjang.
4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan. Petugas menghitung kemudian anggota diminta membayar denda. Tanda terima pembayaran denda bisa dibuatkan.
5. Mengeluarkan surat peringatan tergantung kebijakan perpustakaan.
6. Tugas yang berkaitan dengan buku hilang/rusak. Bila buku hilang, maka anggota yang bersangkutan harus mengganti dengan buku yang sama. Bila buku yang hilang tidak dapat diganti, anggota tersebut harus membayar ganti rugi sebesar harga buku pada nilai pasar. Bila buku rusak maka buku disisihkan/serahkan kebagian perbaikan buku.
7. Bertanggung jawab untuk point a-f
8. Mengawasi urusan penitipan tas
9. Tugas tambahan : -mengembalikan buku ke rak semula setelah dipinjam
-jasa referensi : melayani anggota yang membaca buku
referensi (buku yang hanya dibaca ditempat).
10. Mengisi daftar peminjaman pada buku peminjaman.seperti ini :
No.Urut Kode Buku Judul Buku Nama Peminj. Tgl Tgl Paraf Petugas Pinj. Kemb
2. Layanan Teknis
Pelayanan teknis meliputi kegiatan pembinaan koleksi perpustakaan yang terbagi atas :
a. pemilihan ,pengadaan buku dan inventarisasi buku.
Syarat pemilihan buku :
- Isi karangan berbobot, bahasa yang baik,cetakan yang jelas. Juga harus ditampung usul-saran masukan baik dari angket,wawancara dan sebagainya sesuai kebijakan badan induk.
- Jenis koleksi yang lebih menarik minat baca.
- Penambahan jumlah eksemplar (copy ) setelah buku pernah dipinjam (sesuai kebutuhan
Pengadaan Buku dilaksanakan dengan membeli, meminta sumbangan dan mendapat hadiah atau tukar menukar. Setelah ditentukan buku mana yang ditentukan (judul,banyaknya) akan. Alat bantu untuk penyajian ini memakai slip pemilihan buku yang dapat dikirim ke spesialis/pakar yang diberi wewenang untuk menyetujui/tidak usulan tersebut yang disertai surat permohonan dari perpustakaan ,contohnya seperti ini.
No.Urut Klas Judul Buku Pengarang Penerbit Harga Eksemplar Pilihan S/TS/T
Selanjutnya setelah buku-buku tersebut tersedia, maka informaasi tentang buku-buku tersebut dapat dimasukan kedalam buku induk. Buku yang diterima perpustakaan bersama faktur diperiksa dan dicocokan dengan daftar pemesanan. Bila sesuai dengan faktur, buku beserta slip pemesanan buku diserahkan kepada yang bertanggung jawab atas pengolahan buku untuk dicap inventaris dan cap perpustakaan.
Tugas utama setiap perpustakaan ialah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pemakai. Kualitas jasa yang dibuat demi kepuasan pemakai tergantung pada tersedianya koleksi perpustakaan. Betapapun baiknya staf perpustakaan, dia tidak akan berdaya bila koleksi yang tersedia tidak mendukungnya. Tujuan tersebut baik, tetapi harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia maupun kendala lainnya.
Contoh format buku induk inventaris ;
Tanggal Nomor Induk Pengarang Judul Edisi Penerbit Th Agen Harga Ket.
Bila seorang pemakai perpustkaan menghilangkan buku berdasar catatan yang ada dibuku induk si pemakai wajib mengganti dengan buku yang sama atau menggantinya dengan sejumlah uang.
b. Pengolahan Koleksi
Setelah buku-buku ditulis dalam buku inventaris, maka buku-buku tersebut telah resmi menjadi milik perpustakaan yang bersangkutan. Selanjutnya buku-buku itu diolah dengan kegiatan klasifikasi dan katalogisasi untuk kemudian diatur di rak perpustakaan.
Klasifikasi adalah “ Pengelompokan yang sistematis dari sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasar ciri-ciri yang sama. Di dalam klasifikasi bahan pustaka dipergunakan penggolongan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalkan oleh karena bentuk fisik yang berbeda, maka menempatkan buku perpustakaan dipisahkan daripada surat kabar,majalah, piringan hitam, microfilm dan slides. Adapula penggolongan berdasar penggunaan bahan pustaka seperti koleksi buku anak-anak atau buku bacaan ringan. Akan tetapi yang menjadi dasar utama penggolongan koleksi perpustakaan yang paling banyak dipakai adalah penggolongan berdasar isi atau subyek buku.
Sebelum kita menempatkan suatu bahan pustaka (buku) pada kelas atau penggolongan yang sesuai, kita perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa yang dibahas dalam buku itu, sudut pandang yang dianut oleh penulisnya dan bentuk penyajiannya. Sayangnya hal itu tidak selalu mudah dilaksanakan dalam praktek, sehingga perlu mengetahui dan mempelajari bagaimana cara membaca buku secara teknis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Judul buku kadang-kadang dengan mudah memberikan petunjuk tentang apa isinya, misalnya matematika modern, Pengantar Ekonomi, akan tetapi sering juga yang tidak jelas (bahkan membingungkan ) sehingga perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Buku denhgan judul seperti Habis Gelap Terbitlah Terang tidak dapat kita tentukan subyeknya begitu saja tanpa meneliti buku itu untuk memperoleh keterangan atau petunjuk lebih jelas misalnya judul tambahan,judul seri, dan melalui cara-cara yang disebutkan dibawah ini.
2) Daftar isi sebuah buku, apalagi yang cukup terperinci biasanya merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku itu.
3) Apabila dari daftar isi tidak jelas , atau tidak ada daftar isi,bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat.
4) Bacalah sepintas lalu Kata pengantar atau Pendahuluan buku itu yang biasanya memberikan informasi tentang sudut pandangan penulis tentang subyeknya,ruang lingkup persoalannya, untuk pembaca yang bagaimana buku itu ditulis dan keterangan lain yang berguna untuk mengklasirnya.
5) Apabila keempat langkah tersebut diatas belum memadai untuk menentukan subyek buku itu, maka kita terpaksa harus membaca sebagian teks buku itu atau mencari sumber informasi lain seperti bibliografi katalog penerbit, timbangan buku pada majalah ilmiah dan buku referens lainnya, bahkan meminta pertolongan dari orang yang ahli.
Disamping itu masih ada kesulitan lain lagi yaitu banyak pengarang yang membahas dua subyek atau lebih dalam sebuah buku, membahas dua aspek atau lebih dari satu subyek(lebih dari satu disiplin ilmu )
Klasifikasi dimaksudkan pengelompokan buku atau bahan pustaka menurut isinya. Tujuannya adalah untuk memudahkan bila hendak mencari buku tersebut. Buku yang sudah dikelompokkan disusun dalam satu susunan yang pengerjaannya sebagai berikut :
- koleksi yang sudah di inventaris dikelompokkan menurut bidang ilmu masing-masing ( buku referensi atau buku ilmu pengetahuan)
meneliti subyek buku dengan berpedoman pada klasifikasi. Secara umum perpustakaan memakai system DDC (Dewey Decimal Classification).
Umumnya nama perpustakaan dan nama pengarang buku disertakan. Dalam pengisian kartu buku melihat pada daftar klasifikasi yang baru disusun/didaftar untuk nomornya. Kartu buku diisi sesuai dengan isian yang tertera. Nomor inventaris juga dapat disertakan.Selanjutnya kartu buku diselipkan pada kantong buku yang dipasang dihalaman kosong terakhir isi buku. Buku siap disampul cover plastik agar tidak cepat rusak dan siap untuk rencana diletakkan pada kelompoknya. Halaman kedua/ketiga judul diberi kode nomor subyek dan nomor inventaris.
Langkah selanjutnya buku yang telah selesai didata tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam katalog (ada beberapa pembagian katalog yaitu katalog subyek,pengarang, judul, dan biasanya dibuatkan kartu katalog beserta alamari katalog).
Katalog ini berguna untuk mengetahui buku apa saja yang dimiliki perpustakaan, sedangkan tujuan pembuatan katalog adalah :
- orang menemukan buku berdasarkan pengarangnya,judulnya/ subyeknya.
- Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan
- Membantu dalam pemilihan buku, berdasar edisinya, karakternya.
- Membantu penelusuran sumber yang dicari
c. Penyusunan dan Pemeliharaan
Pengaturan buku dirak (shelving). Buku diatur di rak dengan baik dan teratur sehingga waktu pemakai dapat dihemat. Karena itu buku di perpustakaan disusun dalam berbagai koleksi/urutan memenuhi kebutuhan pemakai, contoh :
- buku teks (pengajaran ), buku referensi, majalah, khusus ( buku langka,mahal,mini), skripsi, pustaka non buku : kaset dsb.
Penempatan buku di rak dilakukan untuk :
1) buku yang memerlukan koreksi/ perbaikan
2) buku yang diterima dari bagian penjilidan
3) buku untuk keperluan khusus
4) buku baru.
Bila label buku copot,kabur tulisannya, perlu segera diperbaiki. Juga bila pemakai menempatkan buku yang salah pada tempatnya., maka pustakawan melakukan pembetulan letak buku.Dalam pemeliharaan dan pemeriksaan koleksi di rak ada kegiatan penghitungan kembali buku milik perpustakaan dalam arti adalah pemeriksaan fisik terhadap buku yang tercatat sebagai milik perpustakaan ( stok opname). Hal ini dinamakan verivikasi koleksi. Dilakukan karena buku dapat hilang, rusak atau salah tempat.
Sekretariat/Administrasi
Kegiatan sekretariat harus membantu pelayanan sirkulasi dan teknis. Dari sirkulasi seperti pembuatan surat peringatan, pembuatan surat permohonan pemilihan buku ke badan induk. Penyimpanan berkas/file laporan keuangan,statistik, kegiatan. Penyiapan/ pembuatan kartu anggota perpustakaan, pengisian biodata peminjam di buku induk anggota. Atau hal-hal yang berhubungan dengan penyiapan format-format isian.
Promosi/ Publisitas
Untuk mengenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan tidak cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan umum untuk datang dan akan memenuhi perpustakaan. Memang ada orang yang memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar, tetapi biasanya mereka hanya segelintir orang saja. Promosi dapat dilakukan dengan cara seperti berikut ini :
a. nama dan logo perpustakaan
b. poster dan leaflet
c. pameran
d. media dan video
e. ceramah
f. iklan
Nama logo perpustakaan (jika ada) untuk mudah mengingat akan jasa perpustakaan bagi pemakai. Juga poster dan leaflet cara sederhana dan efektif mempromosikan jasa informasi perpustakaan. Poster yang dibuat hendaknya mencantumkan nama jasa, alamat, telepon, jam buka, jasa apa yang ada serta ditujukan untuk siapa saja. Pameran buku merupakan sarana penyampaian informasi kepada umum dalam jumlah besar. Pameran hendaknya bersifat visual ( disertakan foto jasa perpustakaan ) dan pustakawan dapat memberikan jasa ditempat (nasihat informasi ). Juga ada pameran koleksi buku atau koleksi yang bertepatan dengan perayaan ( hari kemerdekaan misalnya) maupun tema tertentu.
Statistik Perpustakaan
Untuk menjaga keefektifan jasa pepustakaan maka diperlukan adanya sarana pemantauan jasa perpustakaan. Cara ini tergantung kepada waktu dan sumber daya yang tersedia. Metode yang lazim dipakai untuk pemantauan ialah statistik. Statistik (informasi kuantitatif ) dapat meliputi jumlah anggota, buku-buku yang sering dipinjam, jumlah koleksi yang dibeli/hadiah dan lain sebagainya. Pustakawan menggunakan statistika untuk keperluan :
1) Laporan tahunan
2) Mengukur efesiensi berbagai seksi atau masing-masing pustakawan
3) Menyusun rencana & jasa perpustakaan misalnya membuka ruang khusus untuk anak, memperpanjang jam buka perputakaan.
4) Memperkuat alasan menunjang penambahan anggaran dan tenaga
5) Menyajikan keberhasilan perpustakaan pada pemakai dan pimpinan.
Bentuk laporan bisa beragam, misalnya tabel, grafik, diagram, dan lain-lain.
Sistim Layanan
Perpustakaan yang memberikan pelayanan dengan sistim terbuka memungkinkan setiap pengunjung yang datang untuk secara bebas masuk, mencari dan memilih serta mengambil sendiri buku yang dikehendaki dari rak yang ada. Bila buku tertentu akan dipinjam, buku tersebut diambil dan dibawa ke bagian yang melayani peminjaman. Sebaliknya, perpustakaan dengan system tertutup tidak mengijinkan setiap pengunjung masuk dan mengambil buku, tetapi petugaslah yang mengambilkan buku untuk pengunjung/peminjam.
Peraturan Peminjaman
Setiap anggota perpustakaan yang berhak menggunakan fasilitas peminjamanan buku harus memenuhi beberapa ketentuan umum, antara lain :
1) Bagi yang ingin meminjam buku untuk dibawa pulang, perlu memiliki kartu anggota, yang sekaligus sebagai kartu peminjaman.
2) Jumlah buku yang dipinjam ditetapkan paling banyak dua eksemplar dengan batas waktu peminjaman dua minggu, yang dapat diperpanjang dengan terlebih dahulu melaporkan pada petugas.
3) Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda menurut lamanya keterlambatan.
4) Peminjam wajib menjaga dan memelihara buku yang dipinjam dan bertanggung jawab terhadap kehilangan/kerusakan buku yang dipinjamnya.
5) Peminjam dilarang membubuhkan coretan,melipat,merobek bagian buku.
6) Peminjam ttidak diperkenankan memindah tangankan buku yang dipinjam kepada orang lain.
7) Buku-buku referensi hanya boleh dibaca di ruang perpustakaan dan tidak diperkenankan untuk dibawa pulang. Terkecuali dengan suatu perjanjian.
- Larasati Milburga, Dra, Membina perpustakaan sekolah, Kanisius, 1994.
- Towa P. Hamakorda, Drs, Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey, BPK,1991
- Genore H.Bernhard,How to Organize and Operate a small Library, Highsmith Pub, hal
31-34, 1980.
- Kalangie-Pandey, Prof.DR.A.A.M., Makalah Pelatihan Dasar Perpustakaan Gereja, Sekolah
Tinggi Teologi Jakarta, 2004.
- Perpustakaan Manna, GKI Bogor. Ringkasan Bahan Pelatihan Perpustakaan Gereja, GKI
Bogor, 2008.
- Perpustakaan Gereja Kristus Bogor. Standard Operation Procedure for Library, Gereja Kristus
Bogor, 2005.
Kebanyakan dari kita mungkin beranggapan bahwa perpustakaan adalah tempat menyimpan dan meminjam buku, baik untuk dibaca di tempat maupun dibawa pulang dengan menggunakan kartu anggota perpustakaan. Dalam benak sebagian besar kaum awam terlintas bahwa perpustakaan terdiri dari banyak rak dengan tumpukan buku yang tersusun rapi dalam rak tersebut. Anggapan tersebut memang ada benarnya, tetapi perpustakaan di masa kini tidaklah selalu terdiri dari sekelompok buku, karena perpustakaan dewasa ini bisa menyediakan layanan audio-visual, film,slide mikrofilm dan sebagainya. Memang jika dilihat dari sudut linguistiknya, perpustakaan berasal dari kata pustaka yang artinya buku. Dalam bahasa Latin, kata perpustakaan ini berasal dari kata liber yang diadopsi ke dalam bahasa Inggris menjadi library yang juga mengandung arti buku atau sesuatu yang menyangkut buku.
Definisi perpustakaan adalah sebuah ruangan atau bagian sebuah gedung atau gedung itu sendiri yang dipergunakan untuk kegiatan penyimpanan dan peminjaman buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk pembaca dimana bahan-bahan publikasi itu tidak diperjual-belikan. Didalam perpustakaan terdapat berbagai bahan cetak dan publikasi (buku,majalah,laporan,karya tulis, audio visual, film,slide, VCD, DVD, kaset dsb.)
Dalam pelaksanaan perpustakaan ada ilmu yang mengkaji perpustakaan yang disebut ilmu perpustakaan (library science), yaitu ilmu pengetahuan yang mengorganisasikan berbagai hal tentang pustaka, baik tentang tujuan, obyek, fungsi perpustakaan, metode, penyusunan, teknik dan teori yang digunakan dalam pemberian jasa perpustakaan.
Perpustakaan memiliki koleksi bahan cetak yang digunakan untuk pembaca. Perpustakaan berbeda dengan toko buku, baik dalam hal hakikat maupun fungsinya. Bila toko buku menyusun buku yang akan dijualnya dengan maksud mencari keuntungan, maka perpustakaan bertujuan mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan penyebarluasan informasi bagi para pembaca.
II Kepustakawanan
Istilah “kepustakawanan” menyangkut penerapan ilmu pengetahuan (ilmu perpustakaan) dalam hal pengadaan, penggunaan serta pendayagunaan buku (dalam arti luas) di perpustakaan. Oleh sebab itu sebuah perpustakaan harus diatur menurut susunan tertentu agar dapat dipergunakan oleh pembaca. Jadi, seorang pustakawan adalah orang yang melayani di perpustakaan dengan keahliannya untuk mengatur buku maupun publikasi lainnya sedemikian rupa, serta mengorganisir kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan perpustakaan.
Para pengelola/pengurus perpustakaan perlu sekali membaca literatur ilmu perpustakaan dengan tidak melupakan aspek psiko-sosial terhadap para pelanggan yang dilayaninya. Seorang petugas perpustakaan (pustakawan) berhubungan dengan orang dan buku. Ia bukan hanya petugas yang mengatur, menjaga kerapian, dan membersihkan buku-buku maupun koleksi, tetapi pustakawan harus melayani keperluan pemakai perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut terutama berkaitan dengan kegiatan peminjaman (sirkulasi) yang berpengaruh terhadap citra perpustakaan. Petugas harus waspada, tegas dan lugas. Seorang petugas perpustakaan perlu mencintai buku atau lebih lagi pecinta ilmu pengetahuan. Kecintaan akan buku/ilmu pengetahuan akan membuat orang antusias untuk terus belajar serta menambah koleksi,mengusahakan agar semakin banyak orang bisa menikmati dan mengunakannya,mengusahakan agar orang yang membutuhkan informasi dapat memperolehnya dengan mudah dan cepat.
III Perpustakaan Umum dan Sekolah
Bila melihat tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai faktor kita mengenal dewasa ini ada perpustakaan nasional / internasional, umum, swasta (pribadi), khusus, sekolah/perguruan tinggi.
Maksud dan tujuan dibentuknya perpustakaan adalah :
1. Menyediakan buku-buku yang menunjang kegiatan pembelajaran bagi umum maupun para siswa/mahasiswa.
2. Menjadi sumber informasi yang berguna bagi keperluan penelitian, penulisan, dan studi suatu bidang ilmu tertentu maupun topic khusus yang berkaitan dengan keperluan belajar-mengajar atau untuk penyebarluasan informasi kepada public atau pengguna jasa perpustakaan.
3. Memberikan layanan yang berkaitan dengan informasi tertulis, digital, maupun bentuk media lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.
4. Memberikan layanan referensi yang membantu pengguna perpustakaan untuk mencari sumber informasi lainnya di luar perpustakaan yang dimaksud.
Luas bangunan maupun isi perpustakaan perlu disesuaikan dengan batasan ruang yang tersedia, adanya anggaran, serta kebutuhan terhadap sumber informasi. Sebuah perpustakaan sebaiknya memiliki ruang khusus dimana para pelanggan dapat membaca buku atau koleksi lainnya. Jika perkembangan perpustakaan semakin pesat, maka perlu diusahakan suatu tempat yang lebih memadai untuk memperlancar pelayanan perpustakaan bagi para pengguna.
Sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification / DDC) merupakan suatu aturan pengklasifikasian buku yang lazim dipergunakan secara umum di perpustakaan, baik di perpustakaan lokal maupun internasional. Pemakaian system klasifikasi ini bertujuan untuk memudahkan pencarian buku dan pengorganisasian buku-buku tersebut dalam kelompoknya. Banyak buku diseleksi, diidentifikasi dan didaftar dengan sistem Persepuluhan Dewey.
Secara garis besarnya, sistem klasifikasi Persepuluhan Dewey ini terdiri dari :
000-099 UMUM
010 Bibliografi dan Katalog
020 Ilmu Kepustakaan
030 Ensiklopedia Umum
050 Serials/Jurnal
060 Organisasi Umum dan Ilmu tentang Musium
070 Jurnalistik dan Penerbitan
080 Koleksi Umum (esai, kutipan, wawancara, kuliah, dll)
090 Manuskrip dan Buku Langka
100-199 Filsafat
110 Metafisika
120 Epistemologi
130 Fenomena Paranormal
140 Pandangan Filsafat tertentu
150 Psikologi
160 Logika
170 Etika
180 Filsafat Kuno, Abad Pertengahan & Timur
190 Filsafat Barat Modern
200-299 AGAMA (Sebagai contoh khusus untuk Klasifikasi AGAMA KRISTEN)
210 Filsafat & Teori Agama
220 Alkitab (subdivisi standard)
221 Perjanjian Lama
222 Kitab-kitab Taurat
223 Kitab-kitab Sastra
224 Kitab-kitab Nubuat
225 Perjanjian Baru
226 Injil dan Kisah Para Rasul
227 Surat-surat
228 Wahyu
229 Apokrifa, Pseudepigrafa & Karya-karya antar Perjanjian
230 Teologi Kristen
231 Allah
231.1 Allah Bapa
231.2 Allah Anak
231.3 Allah Roh Kudus
231.4 Sifat
231.5 Pemeliharaan
231.6 Cinta Kasih dan Kebijaksanaan
231.7 Hubungan dengan Dunia; Kehendak Allah
231.8 Keadilan dan Kebaikan
232 Yesus Kristus (Kristologi)
232.1 Inkarnasi dan Kemesiasan Kristus
232.2 Kristus sebagai Logos
232.3 Kristus sebagai Penebus
232.4 Pengorbanan Kristus
232.5 Kebangkitan Kristus
232.8 Keilahian dan Kemanusiaan Kristus
232.9 Keluarga dan Kehidupan Kristus
233 Manusia
233.1 Penciptaan dan Kejatuhan Manusia dalam Dosa
233.2 Dosa
233.4 Rasa Bersalah
233.5 Hakikat
233.7 Kebebasan Memilih antara yang Baik dan Jahat
234 Keselamatan (Soteriologi) dan Anugerah
235 Makhluk-makhluk Roh
236 Eskatologi
237 Roh Kudus
238 Pengakuan Iman
239 Apologetika dan Polemik
240 Moral Kristen & Teologi Devosi
241 Teologi Moral
242 Literatur Devosi
243 Karya-karya Penginjilan untuk Pribadi dan Keluarga
244 Teologi Feminis
246 Penggunaan Seni dalam Kristen
246.7 Drama, Seni Musik & Ritme
246.9 Arsitektur
247 Perlengkapan Gereja
248 Kehidupan dan Praktek Hidup Kekristenan
248.2 Pengalaman Rohani
248.22 Mistisisme
248.24 Pertobatan dan Pindah Agama
248.25 Pembaruan Moral dan Komitmen
248.29 Pengalaman Rohani lainnya (stigmata/dll)
248.3 Ibadah
248.32 Doa
248.34 Meditasi dan Kontemplasi
248.4 Kehidupan Kristen (Kepemimpinan, Keluarga)
248.46 Peringatan/perayaan Individual
248.47 Asketisme
248.48 Bimbingan Hidup Kristen per Denominasi
248.5 Kesaksian
248.6 Jabatan Gereja
248.8 Bimbingan untuk orang-orang khusus
248.82 Anak
248.83 Remaja dan Pelajar
248.84 Dewasa
248.85 Lanjut Usia
248.86 Orang Sakit, Susah, Duka
248.87 Orang-orang berprofesi tertentu
248.89 Kaum Rohaniwan
249 Ibadah dalam Keluarga
250 Gereja Lokal dan Ordo Kristen
251 Khotbah
252 Teks Khotbah
253 Pekerjaan Pendeta (Teologi Pastoral)
254 Administrasi Jemaat
255 Konggregasi dan Ordo
259 Kegiatan Pastoral untuk Keluarga/Orang tertentu
260 Teologi Sosial dan Teologi Eklesiastikal
261 Teologi Sosial & Hubungan antar Agama
262 Eklesiologi
263 Hari Raya Kristen dan Tempat Sucinya
264 Ibadah Umum
265 Sakramen dan Upacara lain
266 Misi
267 Perkumpulan untuk Pekerjaan Keagamaan
268 Pendidikan Kristen
269 Pembaharuan Rohani
270 Sejarah Gereja
276 Sejarah Gereja di Indonesia
280 Denominasi dan Sekte
290 Perbandingan Agama dan Agama-agama Non Kristen
291 Perbandingan Agama
292 Agama-agama Yunani dan Roma Klasik
293 Agama Jerman
294 Agama yang berasal dari India
295 Zoroastrianisme
296 Yudaisme
297 Islam
299 Agama-agama lain
300-399 ILMU-ILMU SOSIAL
301 Sosiologi dan Antropologi
302 Hubungan Sosial
303 Proses Sosial
304 Faktor-faktor Perilaku Sosial
304.2 Ekologi Manusia
304.5 Faktor Genetika
304.6 Populasi
304.8 Migrasi
305 Kelompok Sosial
306 Kebudayaan dan Lembaga-lembaga
307 Masyarakat
307.1 Perencanaan dan Pembangunan
307.2 Migrasi antar komunitas
307.3 Struktur
307.6 Sosiologi Industri
307.7 Jenis Komunitas
307.72 Pedesaan
307.74 Sub-urban
307.76 Kota
310 Statistika
320 Ilmu Politik
330 Ekonomi
340 Hukum
350 Ilmu Administrasi Umum dan Militer
360 Masalah Sosial dan Pelayanannya
361 Masalah & Kesejahteraan Sosial
362 Masalah Kesejahteraan Sosial & Pelayanannya
363 Masalah Sosial lainnya
363.49 Homoseksual
364 Kriminologi
365 Lembaga Pemasyarakatan
366 Asosiasi Sosial
367 Klub Umum
368 Asuransi
369 Berbagai Asosiasi
370 Pendidikan
371 Sekolah
372 Pendidikan Dasar
373 Pendidikan Menengah
374 Pendidikan Orang Dewasa
375 Kurikulum
376 Pendidikan Tinggi
379 Kebijakan dalam Pendidikan
400-499 BAHASA
410 Bahasa Indonesia
420 Bahasa Inggris
430 Bahasa Jerman
440 Bahasa Perancis
450 Bahasa Italia
460 Bahasa Ibrani
470 Bahasa Latin
480 Bahasa Yunani
490 Bahasa lainnya
500-599 ILMU-ILMU MURNI
510 Matematika
520 Astronomi
530 Fisika
540 Kimia
550 Geologi
560 Paleontologi
570 Ilmu tentang Kehidupan
580 Ilmu tentang Tumbuh-tumbuhan
590 Zoologi
600-699 ILMU-ILMU TERAPAN
610 Ilmu Kedokteran
620 Ilmu Teknik
630 Ilmu Pertanian
640 Kesejahteraan Keluarga
650 Manajemen
660 Teknologi Kimia
670 Perindustrian/Manufaktur
680 Manufaktur Barang-barang Khusus
690 Gedung
700-799 KESENIAN
710 Tata Kota & Pertamanan
720 Arsitektur
730 Seni Pahat
740 Seni Gambar & Dekorasi
750 Seni Lukis
760 Seni Cetak/Grafika
770 Seni Potret/Fotografi
780 Musik
781 Prinsip-prinsip Umum dan Bentuk Musik
782 Musik Vokal
783 Musik untuk Suara Tunggal (Solo)
784 Instrumen dan Ensamble
785 Ensamble dgn hanya 1 instrumen per bagiannya
786 Instrumen Keyboard, Elektronik, dan Perkusi
787 Instrumen Bersenar
788 Instrumen Tiup
789 Penggubah dan Tradisi-tradisi Musik
790 Seni Rekreasi dan Pertunjukkan
800-899 KESUSASTERAAN
810 Bahasa Indonesia
811 Puisi Indonesia
812 Drama Indonesia
813 Fiksi Indonesia
814 Esai Indonenesia
815 Pidato Indonesia
816 Surat-surat Indonesia
817 Satir&Humor Indonesia
818 Penulis Indonesia
819 KesusasTeraan Bahasa Daareah Indonesia
820 Sastra Inggris
830 Sasrtra Jerman
840 Sastra Prancis
850 Sastra Spanyol
860 Sastra Ibrani
870 Sastra latin
880 Sastra Yunani
890 Sastra Bahasa lain
900 ILMU BUMI DAN SEJARAH
910 Geografi Umum
920 Biografi/Geneologi
921 Giografi Filsuf & Psikolog
922 Biografi Rohaniwan/Teolog
923 Biografi Ilmuwan Sosial
928 Biografi Sastrawan, Sejarahwan, dll
930 Sejarah Dunia Kuno sampai tahun 499
931 Sejarah Cina sampai tahun 420
932 Sejarah Mesir sampai tahun 640
933 Sejarah Palestina sampai tahu 70
934 Sejarah India sampai tahun 647
935 Sejarah Mesopotamia & Iran sampai tahun 637
936 Sejarah Eropa Utara & Barat sampai tahun 499
937 Sejarah Italia sampai tahun 476
938 Sejarah Yunani sampai tahun 323
939 Bagian dunia lainnya sampai tahun 640
940 Sejarah Eropa Barat
950 Sejarah Asia
951 Sejarah Cina
952 Sejarah Jepang
953 Sejarah Semenanjung Arab
954 Sejarah India
955 Sejarah Iran
956 Sejarah Timur Tengah
957 Sejarah Siberia
958 Sejarah Asia Tengah
959 Sejarah Asia Tenggara
959.1 Myanmar
959.3 Thailand
959.4 Laos
959.5 Malaysia
959.6 Kamboja
959.7 Vietnam
959.8 Indonesia :
959.81 Zaman Purba s/d tahun 1478
959.82 Zaman Penjajahan Belanda 1602-1945
959.83 Zaman Republik, 1945-sekarang
959.9 Filipina
960 Sejarah Afrika
970 Sejarah Amerika Utara
971 Sejarah Kanada
972 Sejarah Amerika Tengah - Meksiko
973 Sejarah Amerika Serikat
980 Sejarah Amerika Selatan
990 Sejarah bagian Dunia lainnya (termasuk kepulauan Pasifik)
Dalam system klasifikasi Dewey , Klas dibagi dalam sepuluh Devisi, sedangkan masing-masing Devisi dibagi-bagi lagi ke dalam sepuluh Seksi yang berbeda, demikian seterusnya. Oleh sebab itu, system ini disebut Sistem Persepuluhan Dewey (DDC). Sistem ini merupakan hasil karya dari Melvil Dewey (1851-1931), seorang pustakawan di Ambers College, Massachusset USA. Pada tahun 1876 Dewey menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul “A Classification and Subject index for cataloging and arranging the book and pamphlet of a library.” Pada terbitan tersebut hanya terdiri dari 42 halaman yang berisi 12 halaman Pendahuluan, 12 halaman Bagan, dan 18 halaman Index. DDC terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dewasa ini telah terbit edisi ke 21, 1996. Di samping edisi lengkap DDC juga tersedia dalam bentuk edisi ringkas. Edisi ringkas dimaksudkan untuk dipergunakan pada perpustakaan yang memiliki koleksi kurang dari 20.000 judul. (Kalangie-Pandey, A.A.M. Makalah Pelatihan Dasar Perpustakaan Gereja. Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Jakarta. 2004)
Kelestarian DDC tetap terus terjaga karena adanya sebuah lembaga yang mengawasinya, yaitu The Lake Placed Education Foundation and The Library of Conggress di Amerika Serikat. Kemutakhirannya dilakukan dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Minimal setiap sepuluh tahun DDC keluar dengan edisi revisi terbarunya. Untuk komunikasi dengan pengguna tersedia warta (newsletter) dengan judul DD& (Decimal Classification Added, Notes and Decisions) (Kalangie-Pandey, A.A.M. Makalah Pelatihan Dasar Perpustakaan Gereja. Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Jakarta. 2004)
Untuk menampung keluhan terhadap DDC yang pro Amerika, pro Protestan, pro Sastra Amerika dan sebagainya, DDC menyediakan opsi (pilihan) yang dapat dipertimbangkan oleh pengguna DDC. Di Indonesia misalnya klas 2X0 (Islam), 410 (Bahasa Indonesia) dan 810 (Sastra Indonesia) adalah contoh memanfaatkan opsi yang diberikan DDC. Saat ini DDC dipergunakan oleh lebih dari 135 negara di dunia dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa. Di Indonesia DDC sangat popular penggunaannya, hampir semua perpustakaan di Indonesia menggunakan DDC, dan hanya sebagian kecil saja yang menggunakan UDC (Universal Decimal Classification, 1899) yaitu pada beberapa Perpustakaan Khusus. DDC edisi ringkas telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Perpustakaan Nasional RI. Di samping itu beberapa pustakawan lain mengadakan terjemahan dan melakukan adaptasi untuk subyek-subyek tertentu. Uraian pada publikasi ini didasarkan pada Terjemahan Ringkasan Klasifikasi Desimal Dewey & Indeks Relatif, diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun 1993.
Sitem klasifikasi selain DDC adalah :
• Universal Decimal Classification (UDC, 1899)
• Library of Congress Classification (LCC, 1899)
• Union Theological Seminary Library Classification System
Union Theological Seminary Libraray Classification System menggunkan huruf alfabetis sebagai dasar untuk merencanakan setiap bagian ilmu yang berhubungan kepada agama.
A : Ensiklopedia Umum, B : Bahasa (fiksi ) , C : Alkitab (lengkap) , D : Perjanjian Lama , E : Literatur , F : Perjanjian Baru , G : Literatur Kristen , H : Sejarah Umum , I : Sejarah Umum Gereja, J : Sejarah Umum (Doktrin) , K : Denominasi Umum , L : Sejarah Negara (Politik & Gereja ), N : Misi , O : Kepercayaan, Z : Poligrafi.
Sedangkan perpustakaan musik gereja terdiri dari 3 klasifikasi yang berbeda :
• Berdasar hari-hari khusus : Paskah, Advent, Natal.
• Berdasar jumlah alfabet dari kata utama judul.
• Berdasar komposer : alfabetis nama lanjutan.
Contoh subyek untuk membuat pengklasifikasian koleksi non buku ini (elektronik) :
G: General , R : Musik , J : Musik Anak , O : Kantata dan pidato , Y : Musik Muda-mudi.
V Pengelolaan Perpustakaan
1. Layanan Sirkulasi
Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya perputaran buku melalui peminjaman dan pengembalian buku. Pada bagian sirkulasi, khususnya pada meja sirkulasi, sering kali dianggap sebagai ujung tombak jasa perpustakaan, karena pada bagian inilah pelayanan perpustakaan berhadapan dengan pelanggan/peminjam buku. Dengan demikian, kinerja dari staf sirkulasi sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan.
Tugas umum bagian sirkulasi antara lain :
1. Mengawasi pintu masuk/keluar perpustakaan.Pendekatannya petugas harus waspada,ramah,bersahabat namun tegas.
2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, pengunduran diri keanggotaan.
Menyerahkan format keanggotaan .
3. Meminjamkan serta menerima pengembalian buku, memperpanjang waktu peminjaman. Bila anggota ingin meminjam buku baru,anggota berhubungan dengan bagian sirkulasi. Bila mengembalikan buku,petugas harus memeriksa apakah ada keterlambatan atau tidak .Bia terjadi keterlambatan, petugas harus memeriksa berapa lama keterlambatan tersebut serta berapa dendanya. Petugas juga harus mengurus perpanjangan waktu peminjaman buku. Lazimnya buku boleh diperpanjang dua kali periode.Bila ada buku yang ingin dipinjam tetapi masih dipinjam orang lain, petugas perlu membuat daftar catatan (tandon), bila masuk buku tidak boleh diperpanjang.
4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan. Petugas menghitung kemudian anggota diminta membayar denda. Tanda terima pembayaran denda bisa dibuatkan.
5. Mengeluarkan surat peringatan tergantung kebijakan perpustakaan.
6. Tugas yang berkaitan dengan buku hilang/rusak. Bila buku hilang, maka anggota yang bersangkutan harus mengganti dengan buku yang sama. Bila buku yang hilang tidak dapat diganti, anggota tersebut harus membayar ganti rugi sebesar harga buku pada nilai pasar. Bila buku rusak maka buku disisihkan/serahkan kebagian perbaikan buku.
7. Bertanggung jawab untuk point a-f
8. Mengawasi urusan penitipan tas
9. Tugas tambahan : -mengembalikan buku ke rak semula setelah dipinjam
-jasa referensi : melayani anggota yang membaca buku
referensi (buku yang hanya dibaca ditempat).
10. Mengisi daftar peminjaman pada buku peminjaman.seperti ini :
No.Urut Kode Buku Judul Buku Nama Peminj. Tgl Tgl Paraf Petugas Pinj. Kemb
2. Layanan Teknis
Pelayanan teknis meliputi kegiatan pembinaan koleksi perpustakaan yang terbagi atas :
a. pemilihan ,pengadaan buku dan inventarisasi buku.
Syarat pemilihan buku :
- Isi karangan berbobot, bahasa yang baik,cetakan yang jelas. Juga harus ditampung usul-saran masukan baik dari angket,wawancara dan sebagainya sesuai kebijakan badan induk.
- Jenis koleksi yang lebih menarik minat baca.
- Penambahan jumlah eksemplar (copy ) setelah buku pernah dipinjam (sesuai kebutuhan
Pengadaan Buku dilaksanakan dengan membeli, meminta sumbangan dan mendapat hadiah atau tukar menukar. Setelah ditentukan buku mana yang ditentukan (judul,banyaknya) akan. Alat bantu untuk penyajian ini memakai slip pemilihan buku yang dapat dikirim ke spesialis/pakar yang diberi wewenang untuk menyetujui/tidak usulan tersebut yang disertai surat permohonan dari perpustakaan ,contohnya seperti ini.
No.Urut Klas Judul Buku Pengarang Penerbit Harga Eksemplar Pilihan S/TS/T
Selanjutnya setelah buku-buku tersebut tersedia, maka informaasi tentang buku-buku tersebut dapat dimasukan kedalam buku induk. Buku yang diterima perpustakaan bersama faktur diperiksa dan dicocokan dengan daftar pemesanan. Bila sesuai dengan faktur, buku beserta slip pemesanan buku diserahkan kepada yang bertanggung jawab atas pengolahan buku untuk dicap inventaris dan cap perpustakaan.
Tugas utama setiap perpustakaan ialah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pemakai. Kualitas jasa yang dibuat demi kepuasan pemakai tergantung pada tersedianya koleksi perpustakaan. Betapapun baiknya staf perpustakaan, dia tidak akan berdaya bila koleksi yang tersedia tidak mendukungnya. Tujuan tersebut baik, tetapi harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia maupun kendala lainnya.
Contoh format buku induk inventaris ;
Tanggal Nomor Induk Pengarang Judul Edisi Penerbit Th Agen Harga Ket.
Bila seorang pemakai perpustkaan menghilangkan buku berdasar catatan yang ada dibuku induk si pemakai wajib mengganti dengan buku yang sama atau menggantinya dengan sejumlah uang.
b. Pengolahan Koleksi
Setelah buku-buku ditulis dalam buku inventaris, maka buku-buku tersebut telah resmi menjadi milik perpustakaan yang bersangkutan. Selanjutnya buku-buku itu diolah dengan kegiatan klasifikasi dan katalogisasi untuk kemudian diatur di rak perpustakaan.
Klasifikasi adalah “ Pengelompokan yang sistematis dari sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasar ciri-ciri yang sama. Di dalam klasifikasi bahan pustaka dipergunakan penggolongan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalkan oleh karena bentuk fisik yang berbeda, maka menempatkan buku perpustakaan dipisahkan daripada surat kabar,majalah, piringan hitam, microfilm dan slides. Adapula penggolongan berdasar penggunaan bahan pustaka seperti koleksi buku anak-anak atau buku bacaan ringan. Akan tetapi yang menjadi dasar utama penggolongan koleksi perpustakaan yang paling banyak dipakai adalah penggolongan berdasar isi atau subyek buku.
Sebelum kita menempatkan suatu bahan pustaka (buku) pada kelas atau penggolongan yang sesuai, kita perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa yang dibahas dalam buku itu, sudut pandang yang dianut oleh penulisnya dan bentuk penyajiannya. Sayangnya hal itu tidak selalu mudah dilaksanakan dalam praktek, sehingga perlu mengetahui dan mempelajari bagaimana cara membaca buku secara teknis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Judul buku kadang-kadang dengan mudah memberikan petunjuk tentang apa isinya, misalnya matematika modern, Pengantar Ekonomi, akan tetapi sering juga yang tidak jelas (bahkan membingungkan ) sehingga perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Buku denhgan judul seperti Habis Gelap Terbitlah Terang tidak dapat kita tentukan subyeknya begitu saja tanpa meneliti buku itu untuk memperoleh keterangan atau petunjuk lebih jelas misalnya judul tambahan,judul seri, dan melalui cara-cara yang disebutkan dibawah ini.
2) Daftar isi sebuah buku, apalagi yang cukup terperinci biasanya merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku itu.
3) Apabila dari daftar isi tidak jelas , atau tidak ada daftar isi,bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat.
4) Bacalah sepintas lalu Kata pengantar atau Pendahuluan buku itu yang biasanya memberikan informasi tentang sudut pandangan penulis tentang subyeknya,ruang lingkup persoalannya, untuk pembaca yang bagaimana buku itu ditulis dan keterangan lain yang berguna untuk mengklasirnya.
5) Apabila keempat langkah tersebut diatas belum memadai untuk menentukan subyek buku itu, maka kita terpaksa harus membaca sebagian teks buku itu atau mencari sumber informasi lain seperti bibliografi katalog penerbit, timbangan buku pada majalah ilmiah dan buku referens lainnya, bahkan meminta pertolongan dari orang yang ahli.
Disamping itu masih ada kesulitan lain lagi yaitu banyak pengarang yang membahas dua subyek atau lebih dalam sebuah buku, membahas dua aspek atau lebih dari satu subyek(lebih dari satu disiplin ilmu )
Klasifikasi dimaksudkan pengelompokan buku atau bahan pustaka menurut isinya. Tujuannya adalah untuk memudahkan bila hendak mencari buku tersebut. Buku yang sudah dikelompokkan disusun dalam satu susunan yang pengerjaannya sebagai berikut :
- koleksi yang sudah di inventaris dikelompokkan menurut bidang ilmu masing-masing ( buku referensi atau buku ilmu pengetahuan)
meneliti subyek buku dengan berpedoman pada klasifikasi. Secara umum perpustakaan memakai system DDC (Dewey Decimal Classification).
Umumnya nama perpustakaan dan nama pengarang buku disertakan. Dalam pengisian kartu buku melihat pada daftar klasifikasi yang baru disusun/didaftar untuk nomornya. Kartu buku diisi sesuai dengan isian yang tertera. Nomor inventaris juga dapat disertakan.Selanjutnya kartu buku diselipkan pada kantong buku yang dipasang dihalaman kosong terakhir isi buku. Buku siap disampul cover plastik agar tidak cepat rusak dan siap untuk rencana diletakkan pada kelompoknya. Halaman kedua/ketiga judul diberi kode nomor subyek dan nomor inventaris.
Langkah selanjutnya buku yang telah selesai didata tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam katalog (ada beberapa pembagian katalog yaitu katalog subyek,pengarang, judul, dan biasanya dibuatkan kartu katalog beserta alamari katalog).
Katalog ini berguna untuk mengetahui buku apa saja yang dimiliki perpustakaan, sedangkan tujuan pembuatan katalog adalah :
- orang menemukan buku berdasarkan pengarangnya,judulnya/ subyeknya.
- Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan
- Membantu dalam pemilihan buku, berdasar edisinya, karakternya.
- Membantu penelusuran sumber yang dicari
c. Penyusunan dan Pemeliharaan
Pengaturan buku dirak (shelving). Buku diatur di rak dengan baik dan teratur sehingga waktu pemakai dapat dihemat. Karena itu buku di perpustakaan disusun dalam berbagai koleksi/urutan memenuhi kebutuhan pemakai, contoh :
- buku teks (pengajaran ), buku referensi, majalah, khusus ( buku langka,mahal,mini), skripsi, pustaka non buku : kaset dsb.
Penempatan buku di rak dilakukan untuk :
1) buku yang memerlukan koreksi/ perbaikan
2) buku yang diterima dari bagian penjilidan
3) buku untuk keperluan khusus
4) buku baru.
Bila label buku copot,kabur tulisannya, perlu segera diperbaiki. Juga bila pemakai menempatkan buku yang salah pada tempatnya., maka pustakawan melakukan pembetulan letak buku.Dalam pemeliharaan dan pemeriksaan koleksi di rak ada kegiatan penghitungan kembali buku milik perpustakaan dalam arti adalah pemeriksaan fisik terhadap buku yang tercatat sebagai milik perpustakaan ( stok opname). Hal ini dinamakan verivikasi koleksi. Dilakukan karena buku dapat hilang, rusak atau salah tempat.
Sekretariat/Administrasi
Kegiatan sekretariat harus membantu pelayanan sirkulasi dan teknis. Dari sirkulasi seperti pembuatan surat peringatan, pembuatan surat permohonan pemilihan buku ke badan induk. Penyimpanan berkas/file laporan keuangan,statistik, kegiatan. Penyiapan/ pembuatan kartu anggota perpustakaan, pengisian biodata peminjam di buku induk anggota. Atau hal-hal yang berhubungan dengan penyiapan format-format isian.
Promosi/ Publisitas
Untuk mengenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan tidak cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan umum untuk datang dan akan memenuhi perpustakaan. Memang ada orang yang memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar, tetapi biasanya mereka hanya segelintir orang saja. Promosi dapat dilakukan dengan cara seperti berikut ini :
a. nama dan logo perpustakaan
b. poster dan leaflet
c. pameran
d. media dan video
e. ceramah
f. iklan
Nama logo perpustakaan (jika ada) untuk mudah mengingat akan jasa perpustakaan bagi pemakai. Juga poster dan leaflet cara sederhana dan efektif mempromosikan jasa informasi perpustakaan. Poster yang dibuat hendaknya mencantumkan nama jasa, alamat, telepon, jam buka, jasa apa yang ada serta ditujukan untuk siapa saja. Pameran buku merupakan sarana penyampaian informasi kepada umum dalam jumlah besar. Pameran hendaknya bersifat visual ( disertakan foto jasa perpustakaan ) dan pustakawan dapat memberikan jasa ditempat (nasihat informasi ). Juga ada pameran koleksi buku atau koleksi yang bertepatan dengan perayaan ( hari kemerdekaan misalnya) maupun tema tertentu.
Statistik Perpustakaan
Untuk menjaga keefektifan jasa pepustakaan maka diperlukan adanya sarana pemantauan jasa perpustakaan. Cara ini tergantung kepada waktu dan sumber daya yang tersedia. Metode yang lazim dipakai untuk pemantauan ialah statistik. Statistik (informasi kuantitatif ) dapat meliputi jumlah anggota, buku-buku yang sering dipinjam, jumlah koleksi yang dibeli/hadiah dan lain sebagainya. Pustakawan menggunakan statistika untuk keperluan :
1) Laporan tahunan
2) Mengukur efesiensi berbagai seksi atau masing-masing pustakawan
3) Menyusun rencana & jasa perpustakaan misalnya membuka ruang khusus untuk anak, memperpanjang jam buka perputakaan.
4) Memperkuat alasan menunjang penambahan anggaran dan tenaga
5) Menyajikan keberhasilan perpustakaan pada pemakai dan pimpinan.
Bentuk laporan bisa beragam, misalnya tabel, grafik, diagram, dan lain-lain.
Sistim Layanan
Perpustakaan yang memberikan pelayanan dengan sistim terbuka memungkinkan setiap pengunjung yang datang untuk secara bebas masuk, mencari dan memilih serta mengambil sendiri buku yang dikehendaki dari rak yang ada. Bila buku tertentu akan dipinjam, buku tersebut diambil dan dibawa ke bagian yang melayani peminjaman. Sebaliknya, perpustakaan dengan system tertutup tidak mengijinkan setiap pengunjung masuk dan mengambil buku, tetapi petugaslah yang mengambilkan buku untuk pengunjung/peminjam.
Peraturan Peminjaman
Setiap anggota perpustakaan yang berhak menggunakan fasilitas peminjamanan buku harus memenuhi beberapa ketentuan umum, antara lain :
1) Bagi yang ingin meminjam buku untuk dibawa pulang, perlu memiliki kartu anggota, yang sekaligus sebagai kartu peminjaman.
2) Jumlah buku yang dipinjam ditetapkan paling banyak dua eksemplar dengan batas waktu peminjaman dua minggu, yang dapat diperpanjang dengan terlebih dahulu melaporkan pada petugas.
3) Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda menurut lamanya keterlambatan.
4) Peminjam wajib menjaga dan memelihara buku yang dipinjam dan bertanggung jawab terhadap kehilangan/kerusakan buku yang dipinjamnya.
5) Peminjam dilarang membubuhkan coretan,melipat,merobek bagian buku.
6) Peminjam ttidak diperkenankan memindah tangankan buku yang dipinjam kepada orang lain.
7) Buku-buku referensi hanya boleh dibaca di ruang perpustakaan dan tidak diperkenankan untuk dibawa pulang. Terkecuali dengan suatu perjanjian.
DAFTAR PUSTAKA
- Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Gramedia,1993- Larasati Milburga, Dra, Membina perpustakaan sekolah, Kanisius, 1994.
- Towa P. Hamakorda, Drs, Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey, BPK,1991
- Genore H.Bernhard,How to Organize and Operate a small Library, Highsmith Pub, hal
31-34, 1980.
- Kalangie-Pandey, Prof.DR.A.A.M., Makalah Pelatihan Dasar Perpustakaan Gereja, Sekolah
Tinggi Teologi Jakarta, 2004.
- Perpustakaan Manna, GKI Bogor. Ringkasan Bahan Pelatihan Perpustakaan Gereja, GKI
Bogor, 2008.
- Perpustakaan Gereja Kristus Bogor. Standard Operation Procedure for Library, Gereja Kristus
Bogor, 2005.
Copyright © 2008. Library. All rights reserved
Powered by www.blogger.com
Reported by Dana
Powered by www.blogger.com
Reported by Dana